Kamis, 02 Oktober 2014

Regret


Regret
Aku berjalan sendiri  di jalan ini
Menangis seperti bocah kecil
Mempertaruhkan nasib ,
serta berfikir ku berjuang sendiri
mengeluh dan mengeluh yang keluar dari mulutku. .

aku menangis dijalan ini. .
berfikir ku tak punya siapa-siapa
tak seorangpun berdiri di sampingku
aku menangis seperti bocah kecil. .

tak sengaja ku temukan lembaran kecil
yang berisikan semua perasaanmu. . pada ku. .
dengan sedikit tersenyum kecil ,
ku remehkan hal itu, ku simpan kertas itu di saku ku. .

aku terlalu sibuk dengan yang ku lakukan dan apa yang ku kejar
hingga tak tersadar , aku tlah menyinyiakan banyak hal. .
aku terjatuh di kesepian ini. .
kesepian yang menyayat batinku. . menggelapkan kalbu

aku menilaimu dari sisi luar. .
negative thinking yang selalu ku lakukan
bila berfikiran tentang mu
ah. .tidak mungkin. .
kau tidak mungkin menyukaiku. .
orang sepertiku tak pantas berada di hatimu. .
mungkin kau hanya iseng. .
aku selalu seperti itu. .

aku menilaimu dari sisi luar . .
hingga ku mengabaikan sisi dalam mu. .
ku melihat karaktermu. .
tanpa pertimbangkan ketulusanmu. .

dua tahun berlalu. .
dan ku masih berjalan di jalan ini. .
ntah sampai bila waktu mendustakanku
ku coba menatap jalan semampuku
tanpa peduli dengan apa yan telah kulalui. .

suasana semakin dingin. .
menyayat hati,menusuk jantung. . dan rapuhkan tulangku
suasana semakin dingin. . dingin mencekam. .
ku masukkan tangan ku yang beku
ke saku baju ini. .
kertas kecil yang kusam. .
masih bertahan di saku ini. .
ku tak sanggup mengatakan ini padamu. .
tapi. .

maafkan aku tlah acuhkan ketulusanmu. .
abaikan perasaanmu. .
beban ini membutakanku. .
hilangkan kewarasanku.. .

kini terlalu bodoh bagiku untuk menyadari semua ini. .
kamsahamnida. . terimakasih untuk segalanya. .
terimakasih selama ini kau yang berada di sampingku. .
semoga kita bertemu di sana. .
sesuai harapan mu. .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar